Monday, January 9, 2012

Pencemaran Alam Sekitar (Hilangnya Nutrient)

Pencemaran Alam Sekitar (Hilangnya Nutrient)

please, after reading an article or would leave this page, leave a comment .>.>. . . (^_^)
Aktiviti manusia untuk memenuhi keperluan manusia semakin bertambah dari semasa ke semasa. Aktiviti itu dilaksanakan di laut, di darat dan di udara dan sama ada di bawah tanah. Aktiviti yang menyebabkan pencemaran alam sekitar itu merupakan cabaran terbesar pada abad ini dan masa mendatang tidak sahaja di malaysia tetapi diseluruh dunia. Pencemaran, ialah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya komposisi air/udara oleh aktiviti manusia dan proses alam, sehingga kualiti air/udara menjadi berkurangan atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencegahan terjadinya pencemaran terhadap alam sekitar oleh berbagai aktiviti industri/kilang dan aktiviti manusia memerlukan pengawalan terhadap pencemaran alam sekitar. Pengawalan itu dilaksanakan dengan menetapkan standar kualiti alam sekitar. Standar kualiti alam sekitar ialah had  kadar yang dibolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat alam sekitar dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Pencemaran terhadap alam sekitar berlangsung di pelbagai tempat dengan laju yang sangat cepat. Beban pencemaran alam sekitar sudah semakin berat dengan masuknya  kumbahan industri dari pelbagai bahan kemikal termasuk logam berat.
Pencemaran alam sekitar dapat dikelaskan menjadi:


                

Gambar .1. Pencemaran alam sekitar (air, udara dan tanah)

 

 

 

Pencemaran air

Pencemaran air ialah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, laut dan air tanah akibat aktiviti manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung api, ribut, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualiti air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeza-beza. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air kumbahan (sewage) menyebabkan peningkatan keperluan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berkesan buruk terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, petrol, nutrien dan padatan. Air kumbahan tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pengeluar tenaga elektrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

WaterPollutionSources

Gambar .2. Punca pencemaran air

Eutrofikasi

Eutrofikasi merupakan problem alam sekitar yang diakibatkan oleh limbah fosfat (PO3-), khususnya dalam ekosistem air tawar. Definisi dasarnya ialah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrien yang berlebihan ke dalam ekosistem air. Air dikatakan eutrofik bila konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang 35-100 µg/L. Sejatinya, eutrofikasi merupakan sebuah proses semulajadi di mana danau mengalami penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa. Diperlukan proses ribuan tahun untuk sampai pada kondisi eutrofik. Proses semulajadi ini, oleh manusia dengan segala aktiviti modernnya, secara tidak disedari dipercepat menjadi dalam kiraan beberapa dekad atau bahkan beberapa tahun sahaja. Maka tidaklah menghairankan bila eutrofikasi menjadi masalah di hampir ribuan danau di muka Bumi, sebagaimana dikenal lewat fenomena algal bloom.
danau011
Gambar .3.  Danau

Akibat eutrofikasi

Kondisi eutrofik sangat memungkinkan alga, tumbuhan air bersaiz mikro, untuk tumbuh berkembang biak dengan pesat (blooming) akibat bekalan fosfat yang berlebihan serta kondisi lain yang memadai. Hal ini boleh dikenali dengan warna air yang menjadi kehijauan, berbau tak sedap, dan kekeruhannya yang menjadi semakin meningkat. Banyaknya eceng gondok yang bertebaran di kawasan paya dan danau-danau juga disebabkan fosfat yang sangat berlebihan ini. Akibatnya, kualitas air di banyak ekosistem air menjadi sangat menurun. Rendahnya konsentrasi oksigen terlarut, bahkan sampai batas nol, menyebabkan makhluk hidup air seperti ikan dan spesies lainnya tidak boleh tumbuh dengan baik sehingga akhirnya mati. Hilangnya ikan dan hewan lainnya dalam mata rantai ekosistem air menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem air. Permasalahan lainnya, cyanobacteria (blue-green algae) diketahui mengandungi toksin sehingga membawa risiko kesihatan bagi manusia dan hewan. Algal bloom juga menyebabkan hilangnya nilai konservasi, estetika, rekreasional, dan pariwisata sehingga diperlukan biaya sosial dan ekonomi yang tidak sedikit untuk mengatasinya.

Sejarah pengetahuan tentang eutrofikasi

Problem eutrofikasi baharu disedari pada dekad awal abad ke-20 saat alga banyak tumbuh di danau-danau dan ekosistem air lainnya. Problem ini disyaki akibat langsung dari aliran air kumbahan. Hingga saat itu belum diketahui secara pasti unsur kemikal yang sesungguhnya berperan besar dalam munculnya eutrofikasi ini.
1-7e-1

Gambar .4.  Eutrofikasi dan akitannya dengan makhluk hidup lain
Melalui penyelidikan jangka panjang pada berbagai danau kecil dan besar, para peneliti akhirnya boleh menyimpulkan bahawa fosforus merupakan elemen kunci di antara nutrient utama tanaman (karbon (C), nitrogen (N), dan fosforus (P)) di dalam proses eutrofikasi.
Sebuah percobaan berskala besar yang pernah dilakukan pada tahun 1968 terhadap Danau Erie (ELA Lake 226) di Amerika Syarikat membuktikan bahawa bagian danau yang hanya ditambahkan karbon dan nitrogen tidak mengalami fenomena algal bloom selama delapan tahun pengamatan. Sebaliknya, bagian danau lainnya yang ditambahkan fosforus (dalam bentuk senyawa fosfat)-di samping karbon dan nitrogen-terbukti nyata mengalami algal bloom.
Sedar bahawa senyawa fosfatlah yang menjadi penyebab terjadinya eutrofikasi, maka perhatian para saintis dan kelompok masyarakat pencinta alam sekitar semakin meningkat terhadap permasalahan ini. Ada kelompok yang condong memilih cara-cara penanggulangan melalui pengolahan limbah cecair yang mengandungi fosfat, seperti deterjen dan limbah manusia, ada juga kelompok yang secara tegas melarang keberadaan fosforus dalam deterjen. Program dengan bajet billion dollar pernah dicanangkan lewat institusi St Lawrence Great Lakes Basin di AS untuk mengawal keberadaan fosfat dalam ekosistem air. Sebagai implementasinya, lahirlah peraturan perundangan yang mengatur pembatasan penggunaan fosfat, pembuangan limbah fosfat dari rumah tangga dan permukiman. Upaya untuk menyubstitusi pemakaian fosfat dalam deterjen juga menjadi bagian dari program tersebut.

Asal fosfat

Menurut Morse et al, 10 peratus berasal dari proses semulajadi di alam sekitar air itu sendiri (background source), 7 peratus dari industri, 11 peratus dari deterjen, 17 peratus dari baja pertanian, 23 peratus dari kumbahan manusia, dan yang terbesar, 32 peratus, dari kumbahan penternakan. Paparan statistik di atas (meskipun tidak persis mewakili data di Tanah Air) menunjukkan bagaimana berbagai aktiviti masyarakat di era modern dan semakin besarnya jumlah populasi manusia menjadi penyumbang yang sangat besar bagi lepasnya fosforus ke persekitan air.
Merujuk pada buku Phosphorus Chemistry in Everyday Living, manusia memang berperan besar sebagai penyumbang limbah fosfat. Secara fisiologis, jumlah fosfat yang dikeluarkan manusia sebanding dengan jumlah yang dikonsumsinya. Tahun 1987 sahaja rata-rata orang di AS mengonsumsi dan mengekskresi sejumlah 1,4 lb (pounds) fosfat per tahun. Bersandar pada data ini, dengan lebih kurang 290 juta jiwa populasi penduduk AS saat ini, maka lebih kurang 406 juta pounds fosforus dikeluarkan manusia AS setiap tahunnya.
Lantas, berapa jumlah fosforus yang dilepaskan oleh penduduk bumi sekarang yang sudah mencapai lebih kurang 7 bilion jiwa? Bila dikira, akan menghasilkan sebuah angka yang sangat fantastis! Ini belum termasuk fosfat yang terkandung dalam deterjen yang banyak digunakan masyarakat sehari-hari dan punca lainnya seperti disebut di atas.
Tanpa pengurusan air kumbahan yang baik, seperti yang terjadi di negara-negara dunia ketiga, tentu boleh dibayangkan apa kesannya terhadap alam sekitar, khususnya ekosistem air.
Berapa sebenarnya jumlah fosforus (P) yang diperlukan oleh blue-green algae (makhluk hidup air penyebab algal bloom) untuk tumbuh? Ternyata hanya dengan konsentrasi 10 part per billion (ppb/sepersatu miliar bagian) fosforus sahaja blue-green algae sudah boleh tumbuh. Tidak hairan kalau algal bloom terjadi di banyak ekosistem air. Dalam tempoh 24 jam sahaja populasi alga boleh berkembang dua kali lipat dengan jumlah bekalan fosforus yang berlebihan akibat limbah fosfat di atas.
          
            Tentu sahaja limbah fosfat yang lepas ke alam sekitar air akan mengalami pencairan di sungai-sungai, di samping sebelumnya telah melewati pula tahap pengolahan air kumbahan. Yang disebut terakhir secara ketat hanya berlaku di negara maju seperti AS dan Eropa. Berdasarkan ini pun, ternyata masih akan tersisa sejumlah 12-31 ppb fosforus yang notabene lebih dari cukup bagi tumbuhnya blue-green algae. Boleh diperkirakan (sebelum akhirnya dibuktikan) kandungan fosfat di banyak aliran sungai dan danau di Indonesia, khususnya di kota-kota besar, akan jauh lebih tinggi dari angka yang disebutkan di atas. Dari sini kita boleh mengetahui betapa seriusnya persoalan yang diakibatkan oleh limbah fosfat ini

Penanganan eutrofikasi

Dewasa ini persoalan eutrofikasi tidak hanya dikaji secara lokal dan tempohral, tetapi juga menjadi persoalan global yang rumit untuk diatasi sehingga menuntut perhatian serius banyak pihak secara terus-menerus. Eutrofikasi merupakan contoh kasus dari problem yang menuntut pendekatan lintas disiplin ilmu dan lintas sektoral.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penanggulangan terhadap problem ini sulit membuahkan hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut ialah aktiviti penternakan yang intensif dan hemat lahan, konsumsi bahan kemikal yang mengandungi unsur fosfat yang berlebihan, pertumbuhan penduduk Bumi yang semakin cepat, urbanisasi yang semakin tinggi, dan lepasnya senyawa kimia fosfat yang telah lama terakumulasi dalam sedimen menuju badan air.
Lalu apa solusi yang mungkin diambil? Menurut Forsberg, yang utama ialah diperlukan polisi yang kuat untuk mengontrol pertumbuhan penduduk (birth control). Karena apa? Karena sejalan dengan populasi warga Bumi yang terus meningkat, berarti akan meningkat pula kontribusi bagi lepasnya fosfat ke alam sekitar air dari punca-punca yang disebutkan di atas. Kerajaan juga harus mendorong para usahawan agar produk deterjen tidak lagi mengandungi fosfat. Begitu pula produk makanan dan minuman diusahakan juga tidak mengandungi bahan aditif fosfat. Di samping itu, dituntut pula peran kerajaan di sektor pertanian agar penggunaan pupuk fosfat tidak berlebihan, serta perannya dalam pengurusan sektor penternakan yang boleh mencegah lebih banyaknya lagi fosfat lepas ke alam sekitar air. Bagi masyarakat dianjurkan untuk tidak berlebihan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandungi aditif fosfat.
Di negara-negara maju masyarakat yang sudah memiliki kesedaran alam sekitar (green consumers) hanya membeli produk keperluan rumah sehari-hari yang mencantumkan label "phosphate free" atau "environmentally friendly".
Negara-negara maju telah menjadikan problem eutrofikasi sebagai agenda alam sekitar yang harus ditangani secara serius. Sebagai contoh, Australia sudah mempunyai program yang disebut The National Eutrophication Management Program, yang didirikan untuk mengoordinasi, mendanai, dan menyosialisasi aktiviti riset mengenai masalah ini. AS memiliki organisasi seperti North American Lake Management Society yang menaruh perhatian besar terhadap kelestarian danau melalui aktiviti sains, manajemen, edukasi, dan advokasi.
Selain itu, mereka masih mempunyai American Society of Limnology and Oceanography yang menaruh bidang kajian pada aquatic sciences dengan tujuan menerapkan hasil pengetahuan di bidang ini untuk mengidentifikasi dan mencari solusi permasalahan yang diakibatkan oleh hubungan antara manusia dengan alam sekitar.
Negara-negara di kawasan Eropa juga memiliki komite khusus dengan nama Scientific Committee on Phosphates in Europe yang memberlakukan The Urban Waste Water Treatment Directive 91/271 yang berfungsi untuk menangani problem fosfat dari limbah cair dan cara penanggulangannya. Mereka juga memiliki jurnal ilmiah European Water Pollution Control, di samping Environmental Protection Agency (EPA) yang memberlakukan peraturan dan pengawasan ketat terhadap pencemaran alam sekitar.

Pencemaran udara

Pencemaran udara ialah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesihatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh punca-punca semulajadi maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fizikal seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
air pollution
Gambar .5.  pencemaran udara
Punca
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer ialah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari punca pencemaran udara. Karbon monoksida ialah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder ialah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia ialah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.

Aktiviti manusia

  • Transportasi
  • Pertanian
  • Penternakan
  • Industri/kilang
  • Power plant
  • Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)
  • Gas buang kilang yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

Punca semulajadi

Punca-punca lain

Jenis-jenis pencemar

Kesan terhadap kesihatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat bersaiz besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Kesan terhadap kesihatan yang paling umum dijumpai ialah ISPA (infeksi saliran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Studi ADB memperkirakan kesan pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.

Kesan terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

Hujan asid

pH normal air hujan ialah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asid dan menurunkan pH air hujan. Kesan hujan asid ini antara lain:
  • Mempengaruhi kualitas air permukaan
  • Merusak tanaman
  • Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
  • Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
acid rain
Gambar .6.  Hujan asid

 

Efek rumah hijau

Efek rumah hijau (greenhouse effect) disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metan, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
globalwarmingoo5
Gambar . 7. Efek rumah hijau

Kesan pemanasan global ialah:
  • Pencairan ais di kutub
  • Perubahan iklim regional dan global
  • Perubahan kitaran (siklus) hidup flora dan fauna

Kerosakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerosakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanser kulit serta penyakit pada tanaman.

Pencemaran tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah persekitaran tanah semulajadi. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran air kumbahan atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisid; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kemalangan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta kumbahan/polusi industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi terma/syarat (illegal dumping).
land pollution
Gambar .8  Pencemaran tanah
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berkesan langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Kesan

Pada kesihatan

Kesan pencemaran tanah terhadap kesihatan bergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh badan dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisid dan herbisid merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada kanak-kanak, karena dapat menyebabkan kerosakan otak, serta kerosakan ginjal pada seluruh populasi.
   
Pendedahan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam kesan terhadap kesihatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk terdedahan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dos yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.


Pencemaran tanah juga dapat memberikan kesan terhadap ekosistem. Perubahan kemikal tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dos yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolism dari mikroorganism endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan pelbagai spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap pemangsa atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Kesan pada pertanian terutama perubahan metabolism tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan kesan lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari hakisan. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kes lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Penanganan

Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
                           

       

Referensi

No comments:

Post a Comment